Tak disangka, kaum muslim di China ikut andil dalam pembuatan gerakan kungfu. Gerakan kungfu yang diciptakan para muslim China ternyata menjadi dasar ilmu kungfu kontemporer. Dengan fakta itu, partisipasi muslim dalam perkembangan kungfu tidak bisa dipandang sebelah mata. Komunitas muslim di China turut andil dalam membentuk gerakan dasar kungfu. Sebut saja jurus Tan tui yang diakui sebagai gerakan khas kungfu muslim. Gerakan ini awalnya terdiri atas 28 tahap, mengikuti jumlah huruf hijaiyah. Namun, seiring perkembangan jumlah gerakan dasar dilebur menjadi 10. Jurus ini diciptakan Cha Shangmir, atau biasa disapa Chamir, seorang guru ngaji suku Hui sehingga sebagian masyarakat menyebut gerakan ini sebagai Cha chuan.
Pemeritah pada awal pendirian Republik Rakyat China, menggunakan gerakan ini untuk melatih bela diri. Alasannya, muslim adalah kelompok minoritas di China. Keberadaannya terisolasi, sehingga memiliki pergerakan yang lebih sedikit dibanding etnis lainnya. Hal ini berimbas pada jurus tinju muslim yang dianggap lebih murni dibanding gaya lain. Tan tui atau Cha chuan kemudian diadopsi menjadi banyak jurus tinju lain. Tan tui ini juga menjadi dasar gerakan wushu kontemporer. Sampai dikatakan, dengan menguasai Tan Tui, maka kita bisa menguasai keseluruhan Kungfu China lainnya. Ini dikarenakan basic practice yg ada dalam Tan tui diperlukan untuk berbagai latihan Kungfu tingkat lanjut. Pada zaman dinasti Ming, Tan tui dipraktekkan oleh para jiao men. Jiao men adalah seksi khusus beladiri suku Hui. Suku ini merupakan mayoritas muslim dan menjadi minoritas di negeri tirai bambu tersebut.
Sumber :
http://m.republika.co.id