O iya, ada kabar baik nih buat kamu tentang Iman. Jadi gini awal ceritanya, kekuatan yang membuat kita amat membutuhkan Allah itu kan iman. Tentunya kehidupan tidak mungkin ada kecuali karena adanya Allah.Iman kita bisa diibaratkan seperti semangkuk es buah yang nikmat, lezat, dan mantap. Namun, kenikmatan tersebut hanya akan terasa jika kita memakannya. Seperti inilah iman, akan terasa jika mengamalkannya. (Sudah kah Iman kita terasa? Namun terkadang ada lalat yang hinggap di mangkuk kita(jadi awas kemakan lalanya)Lalat ini adalah simbol dari perkara-perkara yang dapat merusak iman.
LALAT YANG PERTAMA, yaitu Lalat Al Karahah (lalat kebencian)
Lalat ini adalah simbol sikap tidak suka terhadap sesuatu yang Allah sukai. Jadi, Allah itu suka jika kita memaafkan kesalahan orang lain dan membalas keburukan dengan kebaikan. Namun suka kah kita? (Kalo kamu juga suka). Allah suka jika sesama muslim tidak bermusuhan. Namun, masih kah kita saling bermusuhan dengan saudara kita? (Bagi kamu yang nggak suka musuh2 an pertahankan yaa. Allah lebih suka jika kita berinfaq dengan yang paling kita sukai, namun sukakah kita untuk menginfaqkannya? Ini nih Allah sangat suka lho, kalo kamu belum suka dicoba yaa. Jadi kalo kamu masih tidak suka dengan yang Allah sukai, berarti masih ada lalat Alkarahah yang hinggap di mangkuk es mu. Yuk singkirkan lalatnya supaya nikmat es buahnya.
LALAT YANG KEDUA, yaitu Lalat Assyakku (lalat keragu-raguan). Yaitu sikap ragu dengan semua yang ada kaitannya dengan Allah. Allah itu “Al-‘Alim” yang artinya maha mengetahui, baik yang hak maupun yang batil bahkan yang “terlintas” dibenak hati kita. Mengapa masih banyak orang yang tertarik dengan dunia? Hal ini terjadi karena manusia masih merasa bahwa tidak ada yang lebih menarik dari kehidupan dunia. Lantas mengapa masih banyak orang yang tidak menginginkan surga? Karena surga tidak pernah terlihat oleh mata, dan belum pernah ada yang kesana. Kunci agar kita dapat meraih surga adalah yakin bahwa kita dapat surga. Yakinlah bahwa Allah sudah menyiapkan surga dengan segala kenikmatannya.
“Aku siapkan bagi hamba-hambaKu yang shalih kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah di dengar telinga, dan tidak pernah terlintas di hati”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Lantas sebenarnya bolehkah kita tertarik dengan kesenangan dunia? Jawabnya adalah boleh suka dengan dunia,asalkan tidak berlebihan. Jika kehidupan dunia digunakan untuk bekal di akhirat nanti contohnya adalah berinfaq. Namun jika manusia sudah mengetahui keindahan serta kelebihan surga, maka tidak akan ada satu orang pun yang akan tertarik dengan kesenangan dunia.
Ingat Q.S. Al hadid : 20 yang artinya
” …dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”
Kan udah diingetin lo di Al Qur’an, nggak mau kan dapet yang palsu-palsu ? Yang terpenting adalah keikhlasan kita dalam melakukan apa yang diperintah Allah. Perbaiki niat semata-mata hanya karena Allah dan mengharap Ridho-Nya. Kalau Allah sudah ridho, jangankan surga, semua kebahagiaan di dunia pun akan diberikan.