Ujian dan Tawakkal

Besok sudah UTS, sobat. Sudah persiapkan apa saja, nih?

Fotokopi berbagai catatan, kerjakan soal-soal tahun lalu, dan menpelajari materi, tentu.

Atau jangan-jangan sobat sedang merencanakan usaha-usaha yang kurang baik, seperti besok mau “tengok” lembar jawaban di kanan-kiri? ?

Naudzubillah, semoga tidak ya…

Ingat sob, Allah maha melihat lho!

Yuk sejenak lihat firman-Nya.

“Tidaklah ada yang serupa dengan-Nya sesuatu apapun, dan Ia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

(Q.S.Asy-Syura: 11)

Maka dari itu, yuk kita benar-benar pasrahkan hati kita hanya kepada Allah!

Dengan cara apa? Bertawakkal kepada-Nya~

Apa sih tawakkal itu?

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan aktivitas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at.” ?

Nah, berdasarkan pengertian dari beliau Syaikh ‘Utsaimin, tawakkal itu:

  1. Menyandarkan masalah kepada Allah swt.

  2. Berupaya secara halal a.k.a yang diperbolehkan Islam

  3. Percaya penuh kepada Allah swt.

Tuh, “tengok” lembar jawaban di kanan-kiri, bawa sontekan, kerjasama saat ujian, dan hal-hal lain yang melanggar tata tertib ujian itu termasuk kecurangan. Allah swt. tidak suka perbuatan curang! ?

Balik lagi ke bahasan kita. Jadi, tawakkal itu harus berusaha ya!Buat penutup, baca perkataan Rasul saw. yang satu ini…

“Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”

(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.